Kamis, 20 September 2007

GEORGE CASPAR HOMANS

GEORGE CASPAR HOMANS
A. BIOGRAFI
Mengapa saya menjadi sosiologi, yang sebagai besar karena faktor kebetulantelah di karuniakan dalam publikasi lain.(auto biografi lengkapnya,lihat Homans;1984). Karyaku dalam sosiologi berawal tahun 1933 ketika saya bergabung dengan Prof Lawrence Henderson dan Elton Mayor di the Harvard Business School Henderson, seorang ahli biokimia, meneliti ciri-ciri dari pekerja industri, Mayor, seorang ahli Psikologi, meneliti faktor manusianya, Mayor kemusian menjadi direktur riset terkenal di Hawthone Plant of the Western Elektric Compani di Chicago
Saya ambil dalam kursus membaca dan diskusi yang di pimpin Mayo. Mayo meminta muridnya beberapa buku antara lain karya antropolog sosial terkenal terutama Mallinowski, Readcliffe Brown dan Firth.Mayo menginginkan kami membaca biku-buku itu sehingga kami dapat memahami dalam masyarakat aborigin, berbeda dengan masyarakat modern, upacara (keagamaan) sosial dapat membantu pekerjaan produktif
Saya tertarik pada karya antropolog sasial itu karena alasan yang sa ma sekali berbeda. Ketika itu pemikiran antropolog kultural dominan dan teman-teman di dalam kelompokku seperti Clyde Kluckhonhn berpendirian bahwa setiap kultur adalah unik. Dari bacaan, saya mulai merasa bahwa pranata sosial tertentu dari masyarakat aborigin berulang dengan sendirinya di tempat-tempat lain yang sedemikian jauhnyaterpisah dalam ruang dan waktu, padahal masyarakat yang satu tak mungkin meminjamkan diri yang lain . kultur tidaklah unik dan kesamaannya hanya dapat di jelaskan berdasarkan asumsi bahwa manusia di dunia adlah sama. Anggota masyarakat yang bekerja dalam keadaan yang sama secara bebas menciptakan pranata sosial yang serupa. Ini bukanlah pandangan yang populer ketika itu-saya tidak yakin kini pun begitu.
Hingga kini saya telah mengungkapkan sejumlah hasil studi “lapangan” atau kongkret tentang kehidupan kelompok kecil baik yang asli (aborigin)maupun yang modern. Ketika saya masuk ke dinas militer di angkatan laut dalam PD II, saya memikirkan masalah peting ini selama pemngamatan panjang di laut. Secar tiba-tiba, saya membanyangkan bahwa sejumlah hasil studi itu dapat di luliskan dalam satu konsep umum. Dalam beberapa hari saya berhasil merancang skema konseptiual yang saya maksud.
Selesai perang saya kembali ke Harvard dan mulai menulis buku yang kemudian berjudul the Human Group yang di maksud untuk menerapkan skema lapangan. Selama menulis buku itu teringat olehku bahwa skema konseptual hanya berguna sebagai titik tolak ilmu. Yang di perlukan selanjutnya adalah proposisi yang menghubungkan yang satu konsep dengan konsep yang lainnya. Dalam the Human Groupaku mulai dengan sejumlah proposisi seperti itu yang ternyata tetap berlaku bagi kelompok yang telah kupilih.
Saya telah lama mengemnal lama Talcoltt Parson dan kini berhubungan erat dengannya di jurusan hubunan sosial harvard. Profesi sosiologin menganggapnya seprang teoritis panutannya. Saya menyatakan apa yang ia sebut teorinya itu hanya sebuah skema konseptual dan sebuah teori bukanlah teori kalau kecuali mengandung sekuarang-kurangnya beberapa proposisi. Saya yakin bahwa pandangan itu benar karena membaca sebuah buku tentang filsafat ilmu.
Teori tidak cukup hanya mengandung beeberapa proposisi saja. Teori tentang fenomena adalah sebuah penjelasan tentang fenomena itu, penjelasan di buat dengan menunjukkan bahwa satu atau lebih proposisi mengenai derajat generalisasi lebih rendah mengenai logika dari pada proposisi yang lebih umum yang di terapkan pada apa yang di sebut kecenderungan atau kondisi pembatas atau parameter. Buku kecilku The Nature of Social Sciene (1967)berisi pendapatku mengenai maslah teori ini.
Kemudia saya bertanya pada diriku sendiri, mapa proposisi umum yang dapat aku gunakan untuk dapat menjelaskan proposisi empiris yang telah saya nyatakan dalam the Human Group dan proposisi lain yang menarik perhatianku karena melakukan studi di lapangan mdan studi eksperimen dalam psikologi sosial. Proposisi umum hanya dapat di perkenalkan sati kondisi : mmenurut wawasan asliku, proposisi umum itu hanya berlaku bagi manusia individual sebagai anggota jenis manusia.
Untunglah proposisi seperti itu sudah ada karena saya tidak dapat membuatnya sendiri.proposisi yang di maksud adalah proposisi psikologi prilaku yang di nyatakan oleh teman lamaku B.F Skiner dan lain-lain. Proposisi itu tetap berlaku bagi individu baik ketika bertindak sendiri dalam lingkungan fisik maupun ketika nberinteraksi dengan orang lain. Dalam terbitan dua buku Social Behavior (1961 dan edisi yang di perbaharui 1974)saya menggunakan proposisi itu untuk menerangkan apa sebebnya, berdasarkan kondisi tertentu, struktur sosial yang relatif abadi dapat muncul dari, dan di pertahankan oleh, tindakan individu yang tak berkeinginan untuk menciptakan struktur itu. Menurutkan inilah yang masalah intelektual dari sosiologi.
Segera setelah struktur terbentuk, selanjutnya akan memengaruhi perilaku orang yang menjadi mbagian atau orang yang berhubungan dengannya. Tetapi, pengaruh seterusnya itu di jelaskan oleh proposisi yang sama seperti yang di gunakan untuk menjelaskan pembentukan dan pemeliharaan struktur itu mula-mula struktur hanya menyediakan kondisi baru tempat menemukan proposisi itu. Sosiologiku pada dasarnya tetap berciri individualistik bukan kolektivitas.

Tidak ada komentar: